Monumen Nasional (Monas)
yang terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat ini Dibangun pada tahun 1959 dan selesai
pada tahun 1960. Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu
obelik yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini
tingginya 132 meter (433 kaki) yang dibangun di areal seluas 80 hektar.
Di puncak Monumen Nasional
terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya
mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 38 kg.
Tugu Peringatan Nasional yang
satu ini merupakan salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk
mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat melawan penjajah Belanda. Lidah api
atau obor diatas tugu monas ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang
ingin mencapai kemerdekaan.
Disekeliling
tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat
berolahraga. Hari-hari libur, seperti hari Minggu atau hari libur sekolah,
banyak masyarakat yang berkunjung kesini.
Selain
itu bagi para pengunjung juga dapat naik hingga keatas dengan menggunakan sebuah
elevator
(lift) pada pintu sisi selatan yang akan membawa pengunjung menuju pelataran
puncak berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah.
Lift ini berkapasitas 11 orang sekali angkut. Pelataran puncak ini dapat
menampung sekitar 50 orang.
Pengelola Monas juga menyediakan
empat buah teropong yang bisa digunakan oleh pengunjung. Untuk mengaktifkannya,
kita perlu membeli koin seharga Rp 2.000 per buah yang dijual di lokasi.
Namun sayangnya, kenikmatan di
puncak ikon ibu kota ini tidak bisa dinikmati saat matahari terbenam. Setiap
harinya, Monas dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 Wib, kecuali hari
Senin pada akhir pekan bulan.
Untuk
Harga tiket masuk (HTM) sendiri beberapa area di Monas berbeda-beda. Mulai
tahun ini, pihak pengelola memberlakukan tarif baru masuk kawasan Monas. Untuk
masuk ke bagian dalam tugu Monas, pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp
2.000 untuk anak-anak, Rp 3.000 untuk mahasiswa, dan Rp 5.000 untuk
dewasa.
Sementara,
untuk mencapai puncak biaya yang dikenakan sebesar Rp 2.000 untuk anak-anak, Rp
5.000 untuk mahasiswa, dan Rp 10.000 untuk dewasa. Maka, total biaya yang harus
dikeluarkan oleh seorang dewasa untuk menikmati panorama Jakarta dari puncak
Monas sebesar Rp 15.000.
Ada
1 hal yang membuat saya tertarik ketika mengunjungi Monumen Nasional ini, yaitu
kerak telornya, karena rasanya berbeda dengan yang dijual di beberapa tempat
dijogja. Rasa telurnya benar-benar terasa sekali. Nah inilah gambar kerak telur
yang ada di Jakarta, mungkin secara fisik tidak begitu beda dengan yang dijual
di beberapa kota lain.
Kerak
telor adalah makanan asli daerah Jakarta
(Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam, ebi (udang
kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah
goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa
sangrai, cabai
merah, kencur,
jahe,
merica
butiran, garam dan gula
pasir. Harga untuk 1 Porsi kerak Telor sekitar Rp. 15.000.
Dengan
berwisata ke Monumen Nasional, kita berkesempatan melihat kota Jakarta dari
ketinggian 115 m dari permukaan tanah, yaitu dari Puncak Monas, dengan hanya
dibatasi sedikit besi pelindung, dengan terpaan angin yang cukup kencang,
pastilah menjadi suatu pengalaman tersendiri.
No comments:
Post a Comment