coba

Monday 24 November 2014

Ini Aku, Yang dulu Sempat Mendampingimu Beberapa Tahun Lalu

Aku masih mengingat kisah kita beberapa tahun yang lalu.  Tak mungkin kalau kamu sudah lupa. Sekalipun sekian tahun sudah berlalu, kita pernah berbahagia bersama, berbagi suka dan duka berdua– dulu! Tangan kirimu tak pernah lepas merangkul pundakku, hanya sekedar memastikan bahwa aku aman bersamamu.

Tapi, apa kamu mengingat kisah panjang jauh sebelum itu? Ya, cerita tentang perkenalan, proses pendekatan, hingga momen jadian. Apa kamu masih ingat semuanya?

Kamu adalah pria sederhana yang mampu membuatku jatuh hati kepadamu, aku pun wanita yang jauh dari predikat sempurna. Ketika itu, kita berkenalan setelah perantara seorang teman. Jasanya memang begitu saja kita lupakan, meskipun dialah yang mengantarkan kita pada sebuah pertemuan.


Siapa yang bisa menyangka? Momen sederhana itu justru membawa kita pada letup-letup rasa yang luar biasa. Setelah pertemuan itu, entah berapa kali kamu mengirimiku SMS setiap harinya? Dan entah berapa banyak pulsa yang kamu habiskan untuk mendengarku berkata: “halo, ada apa?”.

Galau..Must Go on !!

Galau ??
Kayaknya kesalahan diri sendiri aja sih. Hanya Gamau ngaku :D
lha dulu, yg nyuruh sebegitu sayang siapa cobak?
emang ada yg bisa janjiin bakal terus mencintai kamu?
Liat realita dong guys, manusia yg mana bisa menjanjikan itu?
Selama tuhan restuin, ya bakal langgeng. Kalau tuhan bilang gak cocok. Kamu bisa apa?
Yang menciptakan kita dan segala detail-detail tubuh yg kita milikin skarang itu lebih tau mana yg cocok dgn kita. Jadi just follow the path, guys.
Quote : If you try to find the happines, you were in the wrong place. In this world, you'll never truly be happy.

Kalian boleh ketawa sekarang, bisa kok ngapain aja, dan ngelakuin apa aja. Tapi jangan ngeluh kalau suatu saat Tuhan pengen ngambil itu semua. Karna semua yg didunia ini cuman sementara. Guys, please.Apalagi masih dalam tahap pacaran. Kenapa sih pacaran harus seserius itu?

Halo, Apa Kabar laki-laki Yang Pernah Membuatku Jatuh Hati?

Halo apa kabar kamu, sudah lama rasanya membatasi diri untuk tidak mencari tahu tentangmu. Apa kabar wanita yang kulihat terakhir bersamamu? Kalian masih baik-baik saja ‘kan? Aku harap begitu. Setelah kita memutuskan untuk berjalan sendiri-sendiri tahukah engkau jika sesekali aku merindukanmu. Terus terang aku sesekali melihat ke arahmu untuk memastikan masih ada senyum yang dulu membuat aku jatuh hati padamu. Meski aku tahu itu bukan buatku lagi. Tapi aku sungguh bahagia melihatmu jauh lebih bahagia disana.


Ingatkah kamu kemana saja kita pergi dulu? Tentang genggaman tangan pertama kala itu, engkau jelas tak mau melepasnya. Rebahan pertamaku, serta hal-hal pertama yang dulu kita lakukan bersama. Tapi mungkinkah engkau mengingat jelas tentang kita sebagaimana aku mengingatnya? Ah, rasanya aku ingin menanyakan banyak hal padamu. Atau sesekali bersenda gurau tentangmu. Tapi kini kita sudah punya batas sendiri-sendiri yang tak mungkin kita lewati.