coba

Thursday 12 November 2015

Yakinkan Padaku, Bahwa Kelak Kaulah Yang Pantas Mendampingi Hidupku

Ada hal yang membuat aku takut jatuh cinta lagi. Sesuatu yang membuatku memulai perasaan dengan sangat hati-hati. Aku tidak ingin hal-hal yang dulu begitu kubanggakan berakhir luka, juga kau hadirkan dalam sesuatu yang kau sebut cinta.

Tenanglah. Aku hanya sedang meyakinkan hatiku. Jatuh cinta saja tak cukup bagiku. Aku butuh seseorang yang akan tetap bertahan denganku, seburuk apa pun keadaan nanti. Seseorang yang tak akan membiarkan aku bertahan sendiri. Seseorang yang dengan sepenuh hati akan berjuang bersamaku. Menjaga apa pun yang sudah terikat oleh sesuatu yang disebut cinta.

Tuesday 20 October 2015

Ngebolang Ke Candi Abang, Mana Candinya ??

Dimanakah candi Abang itu berada? Tiba-tiba terlintas pertanyaan itu dikepala saya menjelang wiken tiba. Oke saatnya nyalakan laptop, pasang modem, dan mari kita browsing guys !! 

Well, Candi abang ini terletak di daerah berbah sleman Yogyakarta. Bagi yang berasal dari arah Jogja, tinggal menuju ke fly over Janti lalu ke arah selatan sampai perempatan lampu merah JEC (yang sebelah kirinya ada rumah sakit), lalu belok ke kiri pertigaan belok kanan, perempatan belok kiri, intinya jalan ke timur sampai selatannya kompleks Adi Sucipto. Terus ikuti jalan sampai tugu di pertigaan Berbah, terus pabrik, perempatan lurus, belak belok ikuti jalan, kuburan, jembatan, perempatan belok kanan ikuti jalan yang bagus, lalu ada tikungan dan lihat di depan ada sebuah bukit. Bukit di depan itu yang menjadi lokasi candi Abang. Masih lurus sampai sebelah kiri bener-bener dah terlihat bukit tersebut. Lihat ke kiri baik-baik kalau ada jalan cor-coran langsung belok ikuti jalan menanjak sampai lihat di sebelah kiri ikuti jalan tersebut dan sampailah ke Candi Abang.

Saya rasa petunjuk dari internet tersebut cukup untuk mengantarkan saya dan adik saya sampai pada tujuan. Tapi tidak guys, saya harus melewati jalan yang seharusnya bisa ditempuh lebih cepet jadi lama *baca nyasar. 

Tips Mengembalikan Produktivitas Kita

Teman-teman pernah engak kalian mengeluh, merasa hidupnya monoton dan bosen dengan rutinitas kerja yang itu-itu saja setiap harinya? Saya tunjuk jari pertama deh :D memang gak bisa dipungkiri kalau hal tersebut sering menghampiri kita yang notabene nya menghabiskan waktu jam kerja kita didepan layar komputer.

Sementara tuntutan karier mengharuskan kita untuk tetap prima dan produktif. Namun ada kala energi kita sudah menurun, dan merasa jenuh dengan pekerjaan sehingga produktivitas menurun sebelum jam pulang kantor. 


Nah saya punya tips nih buat meningkatkan kembali produktivitas kita dalam 15 menit. Simak baik-baik yaa :


Mendengarkan Musik
Jika teman-teman ingin meningkatkan produktivitas dikantor, cobalah mendengarkan music klasik, elektronik, atau music video game. Sebuah studi menunjukkan jenis musik tertentu dapat mempengaruhi kemampuan kreativitas, produktivitas, konsentrasi, dan berpikir kritis seseorang. 

Thursday 15 October 2015

Di Vanttagio Cafe, Makanan Italian & Indonesia Bisa Bersatu

Terletak di Ringroad Barat Salakan, Trihanggo, Sleman, Yogyakarta. Vantaggio Cafe and Resto adalah Italian & Indonesia cuisine.Tempat ini terkenal dengan masakan Italinya dan selain Fussili tuna pedas dan pizzanya yang enak, Zuppa supnya juga PECAH. Interior cafenya juga bagus banget deh pokoknya, serasa rumah gitu dan cozy banget.

gb.welcome to vanttagio cafe and resto

gb.vanttagio cafe yang serasa rumah sendiri

Gak nyangka kan kalau di Jogja ada resto italian? kebanyakan resto italian banyak kita temui di kota-kota besar, seperti jakarta, bandung, dll.Namun kini teman-teman bisa menikmati sajian makanan italia dan indonesia dalam satu tempat, cuma di vanttagio cafe.

Letaknya tidak jauh,Jika temen-temen tahu STIKES Aisyiyah Yogyakarta (Ringroad Barat), cukup ke utara beberapa puluh meter nanti di sebelah barat akan melihat plang nama “VANTAGGIO CAFE & RESTO”. 

Warung Pak Lanjar, Cita Rasa Masakan khas Nusantara

Mau makan enak sambil rumpi tanpa harus merogoh banyak uang? mau dong mauu..dimana? di warungnya pak lanjar dong. Tempatnya? ada di daerah Banteran, Donoharjo, Ngaglik, Sleman. Jadi kalau teman-teman ingin kesana, dari arah jl.monjali lurus trus ke utara mentok, habis itu ambil kiri arah ke barat searah dengan jejamuran, jalannya memang agak nikung-nikung, jadi musti liat kanan kiri atas dan nanti akan di jumpai neonbox tulisan yang bernama @warungpaklanjar.

gb. warung pak lanjar tampak dari depan

gb.warung paklanjar di bagian dalam  

Tuesday 8 September 2015

Laguna Di Kawasan Pantai Depok

Masih perjalanan sepaket di pantai Depok Guys, kali ini gue berada di laguna pantai depok. Sebenernya sudah sering saya main ke pantai depok, tapi baru kemarin tahu kalau ternyata ada laguna juga disana, masih lumayan sepi tau memang belum dibuka kurang tau.

Jika kalian ingin menuju lokasi ini dari pantai depok, anda bisa jalan kaki sekitar 500 meter ke barat dari lokasi parkir pantai depok.Harga tiket masuk sudah termasuk ketika masuk ke pantai depok.

Muara ditempat ini tergolong masih hijau karena dipadang pasir yang mengelilinginya ditumbuhi rerumputan. Di tempat ini kalian juga akan menemui orang-orang yang sedang asik memancing ikan.

Selain itu laguna itu juga merupakan tempat nongkrongnya beraneka jenis burung. Meskipun ramai, laguna yang cukup luas ini juga mempunyai beberapa spot yang masih depi dan hijau, cucok cinn buat pre-wedd *well just saying* kenapa pikiran gue pre-wedd mulu sii ini :D

Traveler Itu Perlu Selfi

Fenomena foto selfie memang telah merebak dimana-mana. Termasuk dikalangan traveler. Banyak yang berpendapat bahwa hal tersebut tergolong alay, narsis dan hal lainnya. Bukan itu yang akan keceritakan. Toh, semua orang pada dasarnya pernah mengalami fase alay. 


Sekarang bukan zamannya lagi kita memamerkan foto pemandangan tempat yang kita kunjungi saja. Semuanya kurang lengkap jika tidak berfoto selfie saat traveling. Traveling adalah tentang kita sendiri. Harusnya kita yang menjadi pusat dalam dokumentasi foto-foto kita, bukan tebing-tebing, pegunungan, laut atau hutan-hutan. 

Perkara orang lain akan protes karena semua foto perjalanan kita hanya berisi pose-pose aneh dan gaya narsis kita diberbagai destinasi yang kita kunjungi, itu bukan masalah. Sekali lagi kutekankan bahwa perjalanan ini tentang kita. Mereka mungkin lupa bahwa kita traveling dengan biaya kita sendiri, bukan mereka yang menggelontorkan uang.betul engak?

Terkadang kita sering menghemat baterai atau memori kamera diperjalananan dengan alasan nanti tidak bisa memotret saat sudah sampai ditujuan akhir kita. Percayalah, traveling tidak selalu tentang panorama indah tempat yang kita tuju. Justru berbagai momen tak terduga di perjalanan jauh lebih menarik untuk didokumentasikan.

Ini Landasan Pacu Pinggir Pantai Depok!

Jika kalian pernah berwisata ke pantai Depok yang terletak di kabupaten Bantul yang berlokasi di Desa Parangtritis, kecamatn kretek. Jangan buru-buru pulang dulu guys!! Karena selain obyek wisata pantai, pasar, dan tempat makan yang enak kalian juga bisa mampir ke gumuk pasir, laguna, serta landasan pacu adisucipto yang masih berada satu lokasi di sekitaran pantai Depok.

Kali ini gue mau ngajakin kalian berada di landasan udara adisucipto pantai depok, belum banyak yang mengexplore tempat ini ternyata, karena kemarin waktu saya browsing masih sedikit para blogger yang mereviewnya.

Hanya dengan membayar tiket masuk Rp.5.000 plus biaya parkir. Kita dapat menikmati 4 wisata sekaligus, emang bisa Na’? bisa dong..masa? asal kalian jeli dan suka blusukan maka niscaya akan menemukan spot unik buat selfi, dan  setelah itu jangan lupa mengunggahnya ke sosmed, sudah pasti bakalan orang Tanya, itu dimana?

Kemarin waktu saya uplod foto di https://instagram.com/retna_san/ yang followernya udah 10000k itu! iihh apabanget *hoax .Paginya temen langsung nanyak, kemarin Lo main kemana Na’? yang foto di jalan mirip lapangan udara? Ohhh itu? Depok mbak..masa sii, di depok emang ada gituan? Adaaaaa lah..itu buktinya, sebelah mananya? Bla..blaaaa…zzzzzz. Dan endingnya, bagus ya tempatnya? Bukan..bukan tempatnya mbak, tapi modelnya..ahahahaha *abaikan.

Akhirnya Terdampar Di Pantai Depok!

Sore itu, dengan sepuncuk undangan berwarna cokelat tua yang berbentuk persegi panjang kecil dan simpel ku genggam erat ditangan, sambil beberapa kali kulirik tulisannya hanya untuk memastikan bahwa kali ini tidak salah melihat jadwal. Benar saja 06.09.2015 tertera pukul 11.00 – 13.00 acara dimulai, bayangkan saja sedari pagi main ke sunmor ugm bersama saudaraku. Karena begitu ramai dan penuh sesak, kami pun terjebak kerumunan banyak orang, kupikir bakalan kehabisan banyak waktu disini dan tidak akan bisa datang ke acara nikahan sahabatku.

Perlahan tapi pasti, akhirnya kami bisa melewati kerumunan banyak orang tersebut dan lepas dari bayang2 kekurangan oksigen. You know me so well lah, terlalu sesak dikerumunan banyak orang membuatku sulit bernafas, kalaupun melepas masker sama saja, gue akan menghirup banyak debu.

Well, setelah terbebas dari hiruk pikuk manusia tadi, gue nganterin saudara pulang, lalu buru-buru mandi sampe rumah, mandinya sii sebentar guys, tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii?? Milih bajunya yang lama. Kalian tau kan bahwa di setiap acara pernikahan selalu identik dengan baju batik, baju formal, dll.Sedangkan gue pribadi jarang dan hampir gak pernah berpenamilan seformal itu.

Setelah lama berjibaku di antara tumpukan baju, akhirnya gue putusin pake rok, awalnya malah mo pake gamis, iihh sungguh deh, ngeliat diri di kaca kek emak-emak banget, sementara gue nikah aj belum, akhirnya ganti lagi ganti lagi, ampe pada akhirnya memutuskan untuk cepat mengambil pilihan.

Saturday 5 September 2015

Hari-hari Jatuh dan Menjatuhkan Diri

Barangkali kau tak akan sudi membaca ceritaku saat ini, dan bahkan kau pun sudah bosan mendegar kalau aku patah hati lagi, entah itu yang kesekian kali, itulah mengapa aku selalu bilang kalau mencari pacar itu tidak gampang, kalau gampang mungkin di dunia tidak akan ada yang namanya jomblo dan fakir cinta, tapi faktanya masih banyak kan?

Inilah awalnya. Setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan setahun berlalu kau tak ada kabar. Jangankan bisa bertemu menyapaku dengan renyah seperti dulu meski hanya say hay saja tidak, sama sekali tak pernah, meski kami berada di suatu kota yang sama. 

Sore itu kau datang kerumahku dengan sepucuk undangan. Ya undangan di tanganmu berwarna coklat, dan sudah pasti aku bisa menebak apa isinya, sebuah undang pernikahan.

Sekali lagi aku ingin mengenangmu. Mengingat-ingat kembali, bahwa dulu pernah ada bahagia yang berakhir luka. Aku yang dulu pernah mencintaimu dengan sangat dalam. Aku yang dulu pernah begitu percaya, bahwa kau akan menjadi alasan bahagia satu-satunya. Aku pernah menanam banyak doa-doa di dadamu. Memupuknya agar terus tumbuh dan semakin bertambah. Dengan tabah kujaga hatiku untukmu. Namun ternyata kau enggan merawatnya, kau memilih melepas paksa hatiku demi dia yang demikian kau cintai.