coba

Friday 18 April 2014

Hari Ini. Esok. dan Nanti Selalu Ingat Mati !!

Beberapa Minggu yang lalu saya full dirumah. Mengurusi rumah serta ibu yang tengah sakit. Hampir saya tak peduli dengan agenda-agenda di luar yang menghubungi saya. Ah, mungkin ini adalah waktunya saya ber-birrulwalidain sebelum ibu sehat kembali.

Sudah beberapa hari ini pula, saya disibukkan dengan urusan dapur. Selama ini, mungkin sekadarnya saja saya sibuk di tempat pengepulan asa makanan itu. Bukan karena malas ataupun tak bisa melakukan, tapi karena agenda di luar memenuhi isi kepala. Belum lagi deadline kerjaan sering kali membuat saya berkejaran dengan waktu.

Pagi itu saya bangun tidur pukul 4. Kebetulan saya belum shalat Isya' karena ketiduran, lalu bergegas mengambil air wudhu Mengejar qiyamulail dan sunnah berikutnya.

Dilanjut tilawah sambil menanti subuh. Alhamdulillah… tak lama subuh datang. Setelah subuhan, saya bergegas meraih laptop. Saya buka layar Acer dengan harapan ide mengalir deras.

Belajar menulis kembali. Menulis blog, menulis catatan, menulis apa pun sebagai pancingan saya agar ide mengalir deras. Deadline hanya tersisa beberapa hari. Aduh, Gusti, saya ngeri takut tidak bisa mengejar.  Permudahkanlah hamba.

Setelah pagi menjelang saya pun kembali membuat Dapur berkepul menyiapkan sarapan untuk keluarga, masakan saya memang tidal seenak dan selezat para cheff yang ada di televisi,namun itulah dedikasi yang bisa saya berikan sebagai tanda bakti saya kepada orang tua.

Tak lama azan zuhur. Waktunya curhat dengan-Nya. Empat rakaat dilanjut sunnah alhamdulillah tertunaikan. Setelah itu saya meraih laptop (lagi).

Waktu menuju sore. Ehmm… jadi ingat besok adalah Senin. kebayang pekerjaan beberapa hari yang saya tinggalkan, barangkali sudah menumpuk semakin banyak, okee wait..Monday I'm comingg !!

Lanjut menulis lagi. Tiba-tiba saya jenuh. Menulis dan menulis tapi tidak terkonsep. Ah, berusaha luruhkan jenuh, saya membuka tab baru: facebook–satu-satunya media sosial yang meluaskan pertemanan saya. Alhamdulillah, bisa mengenal banyak teman diKomunitas, maupun teman seperjuangan ketika masih menjadi Mahasiswa dulu.

Mata saya menyapu beranda. Hampir semua tulisan saya baca. Dan tiba-tiba saja saya terkaget dengan postingan salah satu teman diGrup FB : teman smp yang lama memang saya tidak mendengar kabar beritanya setelah dia hijrah ke ibukota Jakarta, ternyata meninggal Dunia diakibatkan sakit komplikasi.

Sejenak saya meningat sosoknya, Ya.sekarang saya ingat, dia seorang yang pandai, ceria, dan dulu kami adalah aktifis OSIS kala smp. Innalillahi..Di umur yang masih muda Allah telah memanggilnya..

ternyata usia… innalillahi… masih muda sekali… innalillahi… bagaimana dengan saya? Bagaimana dengan kadar iman saya? Apa kabar dosa-dosa saya? Apa kabar dengan kesanggupan saya bila Allah memanggil? Sudah siapkah saya?

“Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan. (HR. Ath-Thabrani)”
Sungguh, hari ini saya ingat mati untuk kesekian kalinya, Allah…

Ingatkalah saya, saudara-saudara saya, sesama kaum muslim agar kamu selalu ingat akan mati. Agar kami berikhtiar berada dijalan lurus-Mu. Sesungguhnya, kematian itu amat sakit. Sesungguhnya, siksa kubur dan pembalasan itu akan ada. Subhaanallah… Sungguh, saya akan selalu ingat mati sebagai penjagaan hidup saya. InsyaaAllah….

No comments:

Post a Comment