Pernah tidak, dengan sengaja mengambil sekian detik dari waktumu untuk
"melihat ke belakang?"
"melihat ke belakang?"
Maksud saya melepaskan semua penat dan mendapati dirimu yang dulu dan
sekarang dipersandingkan? Pernah? Saya? Hampir selalu. Menyenangkan
bukan? Mendapati diri yang sangat berbeda, belum matang dan sederet plus
minus lainnya. Atau samakah? Ah, semoga saja tidak. Rugi dong kalau
tidak ada perubahan yang lebih baik. (yang suka menulis catatan harian
dari jaman bocah pasti lebih kaget lagi pelototin buku dosanya. :p)
Saya dulunya orang yang tidak mau ambil pusing urusan apapun, zona
nyaman terlalu melenakan. Biasalah, bocah. Mindsetnya, urusan yang
rumit, buat orang tua saja. Bahkan terkadang tutup kuping dari petuah
orang-orang terdekat, keluarga.
Saya ingat, pertama kali dapat jatah
bulanan sebagai manusia baligh, doktrin ibu luar biasa panjangnya. Dan
tentu saja, semuanya lewat begitu saja.
No comments:
Post a Comment