Sore itu, dengan
sepuncuk undangan berwarna cokelat tua yang berbentuk persegi panjang kecil dan
simpel ku genggam erat ditangan, sambil beberapa kali kulirik tulisannya hanya
untuk memastikan bahwa kali ini tidak salah melihat jadwal. Benar saja
06.09.2015 tertera pukul 11.00 – 13.00 acara dimulai, bayangkan saja sedari
pagi main ke sunmor ugm bersama saudaraku. Karena begitu ramai dan penuh sesak,
kami pun terjebak kerumunan banyak orang, kupikir bakalan kehabisan banyak
waktu disini dan tidak akan bisa datang ke acara nikahan sahabatku.
Perlahan tapi pasti,
akhirnya kami bisa melewati kerumunan banyak orang tersebut dan lepas dari
bayang2 kekurangan oksigen. You know me so well lah, terlalu sesak dikerumunan
banyak orang membuatku sulit bernafas, kalaupun melepas masker sama saja, gue
akan menghirup banyak debu.
Well, setelah terbebas
dari hiruk pikuk manusia tadi, gue nganterin saudara pulang, lalu buru-buru
mandi sampe rumah, mandinya sii sebentar guys, tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii??
Milih bajunya yang lama. Kalian tau kan bahwa di setiap acara pernikahan selalu
identik dengan baju batik, baju formal, dll.Sedangkan gue pribadi jarang dan hampir
gak pernah berpenamilan seformal itu.
Setelah lama berjibaku
di antara tumpukan baju, akhirnya gue putusin pake rok, awalnya malah mo pake
gamis, iihh sungguh deh, ngeliat diri di kaca kek emak-emak banget, sementara
gue nikah aj belum, akhirnya ganti lagi ganti lagi, ampe pada akhirnya
memutuskan untuk cepat mengambil pilihan.